Langsung ke konten utama

Unggulan

Tips Memilih Konsultan SEO

Optimasi mesin telusur sering kali mengenai modifikasi kecil pada bagian situs web Anda. Bila dilihat secara terpisah, perubahan ini mungkin tampak seperti perbaikan bertahap, tetapi saat digabungkan dengan pengoptimalan lainnya, mungkin ada dampak nyata pada pengalaman pengguna dan kinerja pada hasil penelusuran oganik situs Anda. Anda kemungkinan sudah akrab dengan kebanyakan topik pada panduan ini, karena topik tersebut merupakan bahan penting untuk semua laman web, tetapi Anda mungkin belum menggunakannya secara optimal. Dalam melakukan optimasi SEO Anda mungkin perlu menyewa jasa Konsultan SEO untuk bisnis Anda, namun apa jaminannya situs Anda akan naik peringkatnya? Berikut ini ada ebook yang disadur dari pondokjeruk.com tentang memilih Pakar SEO . Jika ebook diatas tidak muncul, silahkan kunjungi https://e.issuu.com/embed.html#31738028/55449133 Anda juga dapat menonton video tentang SEO ini di: https://youtu.be/piSvFxV_M04 . Yang perlu diperhatikan meskipun Anda s

Firasat Meninggalnya Gus Dur Saat Di Jombang

gusdur-jombangEnam hari sebelum Gus Dur meninggal, beliau menyempatkan diri berziarah ke makam para leluhurnya di Jombang. Benarkah ini firasat itu?

Selain Gus Dur telah memberikan Isyarat Sebelum Meninggal, ternyata firasat kepergian beliau juga terjadi di Jombang, kota tempat asalnya. Rombongan Gus Dur tiba di Jombang sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (24/12/2009), setelah menempuh perjalanan darat dari Rembang.

Gus Dur sempat mampir ke rumah mertuanya di Jl Juanda. Setelah itu, langsung menuju ke makam KH Wahab Chasbullah, di komplek Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Tambak Beras. Saat itu, hari sudah menjelang maghrib. "Begitu tiba di komplek makam, kondisi Gus Dur sebenarnya lemas," cerita salah seorang kerabat dekat Gus Dur yang ikut dalam rombongan tersebut.

Setelah diperiksa dokter pribadi, diketahui kadar gula Gus Dur drop. "Namun dengan kondisi seperti itu, Gus Dur ngotot memaksa untuk tetap berziarah," ceritanya. Tak ada yang berani menentang Gus Dur kala itu.

Ternyata benar saja. Selesai berziarah, kondisi beliau semakin ngedrop, sampai tubuhnya benar-benar lemas. Oleh tim dokter pribadinya, Gus Dur dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapat perawatan intensif. Beberapa jam dirawat di RS tersebut, kondisi Gus Dur berangsur membaik. Meski demikian, pihak RSUD Jombang merekomendasikan agar Gus Dur dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya. Pihak RSUD Jombang lantas mengontak RSUD dr Soetomo.

Pihak RSUD dr Soetomo lantas mengirim ambulans ke Jombang. "Demi pemulihan Gus Dur, beliau dirujuk ke rumah sakit Graha Amerta di RSUD dr Soetomo," kata dr Mahfudz, dokter spesialis dalam yang menangani Gus Dur. Setelah ambulans dari Surabaya tiba di Jombang, Gus Dur tidak mau naik ambulans. Dia minta naik mobil pribadi menuju ke Surabaya. Menjelang pukul 24.00, berangkatlah rombongan Gus Dur ke Surabaya.

Ketika rombongan tiba di kawasan Trowulan, Mojokerto, tiba-tiba Gus Dur minta putar balik ke Jombang lagi. Kali ini, dia minta diantarkan ke makam ayahandanya di komplek Pondok Pesantren Tebuireng. "Padahal saat itu, pihak RSUD dr Soetomo sudah siap-siap menyambut Gus Dur. Tapi beliau tiba-tiba minta putar balik. Seperti ada yang membisiki beliau," katanya.

Rombongan Gus Dur tiba di Tebuireng pada dini hari sekitar pukul 02.00. Saat itu ribuan santri menyambut kedatangan Gus Dur. Usai berziarah ke makam ayah (KH Wahid Hasyim) dan kakeknya (KH Hasyim Asy'ari), Gus Dur dan Ny Shinta Nuriyah sempat beristirahat selama hampir setengah jam. "Saat itu kondisinya (Gus Dur) sudah pulih, makanya bisa ziarah ke sini," tutur pengasuh Ponpes Tebu Ireng, Gus Sholah kala itu.

Menurut orang dekat Gus Dur yang ikut dalam rombongan tersebut, kepergian Gus Dur ke Jombang untuk berziarah ke makam leluhurnya, bisa jadi merupakan firasat bahwa dia akan pergi selama-lamanya. "Karena memang cukup lama Gus Dur tidak berziarah ke makam leluhurnya itu," katanya.

Tebuireng dan Denanyar Sama-sama Siap Lokasi Makam

Sejak mendapat kabar Gus Dur meninggal tadi malam, Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang mulai ramai didatangi masyarakat. KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), pengasuh pondok pesantren itu, menyatakan mendapat kabar kali pertama soal meninggalnya Gus Dur dari pengawal pribadinya, Sulaiman.

Di Ponpes Tebuireng hingga Rabu (30/12/2009) malam pukul 22.00, terlihat para santri tak henti-henti membacakan tahlil untuk Gus Dur. Sejumlah petugas keamanan pondok dan aparat kepolisian datang ke pondok untuk mengamankan lokasi. Terlihat pula aparat kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres Jombang AKBP Tomsi Tohir. Selain bertakziah, Kapolres berkoordinasi dengan Gus Sholah untuk mempersiapkan rencana pemakaman Gus Dur jika memang dimakamkan di Tebuireng.

Terkait dengan rencana pemakaman Gus Dur, Gus Sholah mengaku belum mengetahui pasti. "Saya saat ini sedang menunggu kabar dari keluarga," ujarnya. Namun, kata dia, untuk pemakaman, Tebuireng-lah tempat yang tepat bagi peristirahatan terakhir Gus Dur.

Mengenai hal itu, Gus Sholah menegaskan bahwa Gus Dur dilahirkan di komplek Ponpes Tebuireng. "Dia juga dibesarkan di sini," lanjutnya. Karena itu, sebaiknya pemakaman dilakukan di Tebuireng. Selain itu, Gus Sholah menuturkan, pemakaman di Tebuireng nanti memudahkan ziarah oleh keluarga maupun masyarakat. "Tebuireng ini tempat yang pas bagi pemakaman Gus Dur," ungkapnya.

Jika keluarga Gus Dur menetapkan Tebuireng sebagai tempat pemakaman, pihaknya mengaku akan mempersiapkan segala sesuatunya. Tapi, dia menyerahkan segala keputusan kepada keluarga Gus Dur. Sebelum Gus Dur meninggal, Gus Sholah pernah bertemu kala Gus Dur berziarah ke komplek pemakaman pendiri Tebuireng yang tak lain adalah kakek, ayah, dan ibu Gus Dur.

Terkait dengan wafatnya Gus Dur, dirinya menyatakan bahwa bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang sangat istimewa. "Sosok guru bangsa," ungkapnya. Dia juga menegaskan bahwa sulit mencari pengganti Gus Dur. "Bangsa Indonesia akan sangat kehilangan sosok beliau," tegasnya.

gusdurMengenai masa kecil Gus Dur, Gus Sholah mengungkapkan bahwa bakat istimewa Gus Dur memang terlihat sejak kecil. "Bacaannya sudah berat-berat. Orang-orang pun mengakuinya," ujarnya sambil menunjukkan gambar Gus Dur di rumah sakit.

Nama besar Gus Dur di ponpes tersebut memang tak asing. Maklum, tokoh yang juga mantan presiden itu dilahirkan di sebuah rumah dalam komplek tersebut. "Di kamar inilah Gus Dur dilahirkan," ujar A Hafidz Ahmad tadi malam, sambil menunjukkan sebuah kamar berukuran 3x4 meter itu. Selain dilahirkan di kamar itu, Gus Dur kerap menggunakan kamar tersebut untuk beristirahat jika berkunjung ke Jombang.

Selain itu, ponpes tersebut mampu menjadi magnet bagi masyarakat di Jawa dan luar Jawa. Terbukti, meski hanya menjabat ketua yayasan selama tiga tahun, Gus Dur mampu membesarkan dan mengharumkan nama Mamba'ul Ma'arif dengan ribuan santrinya.

Karena Gus Dur lahir di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, beberapa keluarganya yang berada di Denanyar, Jombang, berharap agar dia dimakamkan di Denanyar. "Saya sangat mengharapkan Gus Dur dimakamkan di sini. Sebab, rumah ini, tanah ini, pernah menjadi kenangan Gus Dur kecil," kata Hafidz.

Harapan tersebut, katanya pula, bukan keinginan yang baku. Itu masih bisa dirembukkan lagi. "Makam keluarga Gus Dur kan berada di Tebuireng. Besar kemungkinan, ya, dimakamkan di sana," tuturnya.

Komentar

Postingan Populer